English Debate for Senior High School
EDSA’s ENGLISH CONTEST AND SEMINAR– inter senior high school
ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY OF EDUCATIONAL SCIENCES AND TEACHERS’ TRAINING
SILIWANGI UNIVERSITY
TASIKMALAYA
2012
KETENTUAN LOMBA
ENGLISH DEBATE CONTEST TINGKAT SMA/SEDERAJAT
SE-PRIANGAN TIMUR
A. Ketentuan Umum:
1. Setiap Tim terdiri dari 3 orang
2. Jumlah Tim dari setiap sekolah dibatasi maksimal 2 Tim. Adapun sekolah bisa mengirimkan lebih dari 2 Tim jikalau pada batas akhir pendaftaran belum memenuhi kuota yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Peserta/Tim dari sekolah yang sama hanya berhak didampingi oleh satu orang guru pendamping.
4. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat.
B. Ketentuan Asian Parliamentary System
Ketentuan lomba ini menjelaskan sistem debat Asian Parliamentary, motions/topics, team structure, dan lain lain. Selain itu ketentuan lomba ini diharapkan dapat membantu pembimbing dan peserta debat yang baru mengenal format debat parlemen, dan masih kurang mengerti tentang peraturan dan aturan mainnya.
DEBATING adalah pengembangan kemampuan berkomunikasi, mengumpulkan dan menyusun argument yang efektif, mengajak dan menghibur para audiens, serta meyakinkan para adjudicator (juri) dengan suara dan sikap bahwa argument kita lebih baik dari pada lawan kita. Debat merupakan ajang mencaci seseorang dan menyerang tanpa alasan yang rasional atau menyeru dengan emosi semata.
Debat dengan Asian Parliamentary System (APS) mempunyai ketentuan sbb:
1. Berlangsung diantara dua tim terdiri dari tiga orang.
2. Kedua tim akan diarahkan sebagai Government Team dan Opposition Team.
3. Penentuan posisi sebagai tim pemerintah dan tim oposisi sebelum lomba berlangsung (diundi).
4. Anggota dari masing-masing tim akan ditempatkan pada posisi sebagai pembicara pertama, kedua dan ketiga sebelum pertandingan debat berlangsung.
5. Motion akan diberikan 5 menit sebelumnya dan waktu tersebut digunakan untuk mempersiapkan argument (case building).
6. Setiap pembicara (debater) akan menyampaikan pidato dalam waktu 7 menit dengan tambahan toleransi waktu 20 detik, dan pembicara pertama atau kedua dari dua tim akan menyampaikan reply speech selama 5 menit dengan tambahan toleransi waktu 20 detik.
Apa yang harus dilakukan oleh kedua tim secara umum ?
- Tim Pemerintah (“The Government”)
Government team harus mendefinisikan mosi (topik debat) dan mendukungnya dengan memberikan argument yang membangun. Definisi pertama terletak pada government team, yang diharapkan memberikan definisi yang layak untuk topik debat.
- Tim Oposisi (“The opposition”)
Opposition team harus menentang topik atau motion yang telah didefinisikan oleh government team, dan membangun pembanding permasalahan kepada government team. Seandainya opposition team merasa bahwa definisi tidak sesuai (salah), mereka dapat menarik definisi dan mengajukan definisi alternative, bagaimanapun, opposition team tidak dapat mengajukannya dengan sederhana pada dasarnya definisi mereka( government team) lebih layak.
D. Tugas Pembicara
1. Tim Pemerintah (Government Team)
a. Pembicara 1 (Prime Minister)
• Menjelaskan secara jelas konteks atau latar belakang permasalahan.
• Menyatakan resolusi atau mosi
• Memberi definisi terhadap mosi
• Menyampaikan susunan argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan pembicara 2 (Tim Split)
• Menyampaikan argumen yang mendukung mosi
• Meringkas permasalahan tim pemerintah.
b. Pembicara 2 (Deputy Prime Minister)
• Menyampaikan bantahan atas kasus atau argument yang dibawakan oleh pembicara 1 dari tim Oposisi.
• Menyampaikan argument yang menjadi tugasnya
c. Pembicara 3 (Government Whip)
• Menyampaikan bantahan atas kasus, argument, dan bantahan yang dibawakan oleh pembicara 1 dan pembicara 2 dari tim oposisi.
• Menyusun kembali kasus tim pemerintah dan kasus debat secara keseluruhan, serta tidak diperkenankan menyampaikan argument baru.
d. Pembaca Kesimpulan (Government Reply Speech)
• Membawakan resume atau ulasan debat dari sudut pandang tim (pemerintah atau oposisi)
• Menyampaikan keunggulan tim (mengapa timnya pantas menang)
• Tidak diperkenankan membawa bantahan atau argumen baru
2. Tim Oposisi (Opposition Team)
a. Pembicara 1 (Leader of Opposition)
• Team line: Menyatakan pendekatan atau pandangan alternative dari isu yang muncul.
• Menyatakan sikap (menerima atau menolak definisi yang diberikan oleh Tim Pemerintah)
• Menyampaikan bantahan terhadap argumen yang dibawakan oleh pembicara 1 dari Tim Pemerintah
• Menyampaikan susunan argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan pembicara 2 (Tim Split)
• Membawakan argumen yang merupakan tugasnya (menolak mosi).
• Meringkas permasalahan Tim Oposisi.
b. Pembicara 2 (Deputy Leader of Opposition)
• Menyampaikan bantahan atas kasus atau argument yang dibawaka oleh pembicara 1 dari tim Pemerintah.
• Menyampaikan argument yang menjadi tugasnya.
c. Pembicara 3 (Opposition Whip)
• Menyampaikan bantahan atas kasus, argument, dan bantahan opini yang dibawakan oleh pembicara 1 dan pembicara 2 dari tim pemerintah.
• Menyusun kembali kasus tim oposisi dan tidak diperkenankan menyampaikan argument baru.
d. Pembaca Kesimpulan (Opposition Reply Speech)
• Membawakan resume atau ulasan debat dari sudut pandang tim (pemerintah atau oposisi).
• Menyampaikan keunggulan tim (mengapa timnya pantas menang)
• Tidak diperkenankan membawa bantahan atau argumen baru.
E. Topik Debat (Motion)
Motions atau Topik, merupakan pernyataan yang menentukan hal apa yang akan didebatkan dalam debat, tim pemerintah harus mendesak untuk mempertahankan topic (motion), sedang tim oposisi harus mendesak untuk melawannya.
1. THW ban the advertising of alcohol
2. THBT Rich countries should not give money to poor countries
3. THBT parents should be allowed to teach their children at home
4. THW put limitation on horror film
5. TH should support the censorship of SNWs
6. TH should limit the subsidized fuel
7. THW stop student to wear uniform
8. THW allow free distribution of music on the internet
9. THBT we should ban celebrities from participating in political campaigns
10. THW support capital punishment for drug dealers and users
11. THW stop commercialization on education
12. THW apply mandatory military service
13. THW support Indonesia’s government to apply English as second language
14. THBT the use of electronic ticket for the electric train is useless
15. THW continue Indonesia’s plan of nuclear power installment
16. THW not support the changing of the budget agency chair
17. THW propose the objection to USA in case of the refusing of Indonesia’s oil palm
18. TH should support the conversion of fuel oil to fuel gas
19. THBT we should support military intervention in Somalia
20. THBT all states have a right to nuclear weapon
21. THBT The 1st world countries are the causes of global warming
22. THW support Indonesia to stop sending woman labors to Saudi Arabia
23. THBT EU should not impose the embargo sanction of importing the oil by Iran because of its nuclear development
F. Point Of Interruption (POI)
1. Interupsi hanya boleh dilakukan pada saat pidato substantive (disampaikan oleh pembicara 1,2,dan 3 dari masing-masing Tim), pada rentang antara menit ke-1 s.d ke-6.
2. Toleransi waktu yang diberikan untuk masing-masing interupsi maksimal 15 detik
3. Pembicara yag sedang membawakan kasusnya memiliki otoritas penuh untuk menerima atau menolak interupsi.
G. Keterangan lainnya
Definisi
Definisi harus menyebutkan perihal yang akan diperdebatkan yang timbul dari motion (mosi) dan menjelaskan pengertian berbagai istilah didalam topic yang membutuhkan interpretasi. Government team harus memberikan definisi (1st speaker) tersebut pada awal pidatonya.
Definisi tersebut harus :
• Mempunyai kaitan yang jelas dan logis
• Tidak mengambang (self proving)
• Tidak merekayasa waktu dan latar tempat secara tidak adil
• Definisi adalah pemberian makna terhadap mosi yang diperdebatkan, dengan member suatu parameter/tolak ukur
• Definisi harus fair, dalam arti masih bisa diperdebatkan
• Tim oposisi berhak menolak definisi yang diberikan tim pemerintah, namun tidak perlu memperdebatkan alas an dengan topic debat (motion)
Contoh dari definisi sebagai berikut :
Given the motion“That the goes up, must come down ”. The government is presented with many options on how to define the motion, because the nature of the motion itself is quite abstract. One way they could define it is as follows: they could define the object (the ‘what‘) as being the president of the republic of Indonesia. In essence, the motion would then state that anyone who “goes up” (takes power) as president of Indonesia, undoubtedly one day “come down” (step down from ). This would give us the definition “that the Indonesian presidency should be limited to 2 terms”. The government team could then argue on the detriments of having unlimited presidential terms, citing proof sucj as the total control of the past regime under Soeharto, etc.
H. Garis Besar Kasus (Theme Line)
• Adalah garis besar atau alasan utama yang mendasari tim tersebut menerima atau menolak suatu mosi
• Garis besar harus pendek sekitaran satu kalimat, penyusunan dari beberapa pernyataan kedalam pernyataan logis
• Theme line harus membuktikan topic debat dan semua argument yang dibawa harus berdasarkan theme line
I. Pembagian Tugas / team split
• Pembagian argument yang akan dibawakan oleh pembicara 1 dan 2 dari sebuah tim
1. Argument
Argument terdiri dari :
• Asersi (assertion) : Pernyataan
• Alas an (reason) : alasan-alasan yang mendasari asersi
• Bukti (Evidence) : Fakta/data yang mendukung pernyataan dan alasan
• Sinkronisasi (Link Back) : Kemampuan untuk menghubungkan komponen asersi, alas an dan bukti
2. Bantahan
• Bantahan /sanggahan terhadap argument yang diberikan kepada lawan harus disertai alas an yang jelas dan bila perlu dengan bukti yang dapat menjatuhkan argument lawan.
• Tidak diperkenankan menyinggung hal-hal yang bersifat pribadi dari lawan.
J. Sistem Pertandingan
1. Sistem pertandingan disusun oleh panitia dan tidak dapat digangu gugat.
2. Pertandingan dilaksanakan di dua ruangan yang terpisah (1 dan 2).
3. Di setiap ruangan terdapat masing-masing tiga babak
4. Babak pertama merupakan babak penyisihan
5. Regu yang memiliki ranking 1 – 8 di setiap ruangan berhak masuk ke babak 16 besar
6. Regu yang menang berdasarkan keputusan dewan juri di setiap ruangan berhak masuk ke babak 8 besar atau perempat final.
7. Setiap ruangan akan mengambil 2 pemenang untuk maju ke semi final
8. Peserta semi final berasal dari 4 regu yang berhasil lolos di babak 8 besar
9. Ruang 1 dan 2 disatukan dalam babak semi final
10. 2 Regu yang menang berdasarkan keputusan dewan juri berhak maju ke Grand Final
K. Kriteria Penilaian
1. Matter (Isi Argumen) (40 %)
a. Isi argument mencakup substansi dari kasus yang dibawakan
b. Mencakup argument yang menjelaskan secara logis, contoh,studi kasus, fakta, dan materi-materi lain.
c. Mencakup materi-materi positif dan rebuttal, argument-argumen yang ditujukan untuk melawan argument-argumen lawan
Argumen terdiri dari
• Asersi (Assertion) : pernyataan
• Alasan (Reason) : alas an-alasan yang mendasari asersi
• Bukti (Evidence) : fakta/data yang mendukung pernyataan dan Alasan
• Sinkronisasi (Link Back) : kemampuan untuk menghubungkan komponen assersi, alas an, dan bukti.
2. Manner (Penampilan) (40%)
Mencakup kelancaran berbicara, pemilihan kata-kata da bahasa tubuh.
3. Method (Metode Penyampaian) (20%)
Mencakup struktur kasus yang dibawakan, apakah terstruktur dengan baik atau tidak.
L. Skala Penilaian
Substantive Speech
Matter and Manner Method Meaning
27, 13= Very poor
28-29, 14= Below average - Poor
30, 15= Average
31-32, 16= Above average - Very Good
33, 17= Excellent
Reply Speech
Matter and Manner, Method Meaning
13,5, 6,5 =Very poor
14, 7= Below average - Poor
15,5, 7,5= Average
16, 8 =Above average - Very Good
16,5, 8,5= Excellent